Amerika Serikat dan Indonesia akan memperluas kerjasama dalam bidang ekonomi, keamanan dan perubahan iklim.
Presiden kedua negara mengumumkan hal ini dalam konferensi pers bersama di istana negara Jakarta, Selasa (9/11).
Obama mengatakan Amerika Serikat dan Indonesia akan memperluas hubungan perdagangan dan meningkatkan kemakmuran.
Dia juga mengkritik pemilu baru-baru ini di Birma sebagai pemilu yang tidak bebas dan adil serta menyerukan pembebasan pemimpin pro demokrasi Aung San Suu Kyi yang dikenai tahanan rumah.
Hari Rabu (10/11) menurut rencana Obama juga akan memberikan pidato di mesjid terbesar di Asia Tenggara, mesjid Istiqlal.
Namun begitu, Gedung Putih mengatakan presiden kemungkinan harus mempersingkat kunjungannya beberapa jam karena khawatir debu Gunung Merapi bisa menggangu penerbangan.
Pidato di Istiqlal
Bekerja keras memperbaiki hubungan dengan masyarakat Muslim, namun beberapa "kesalahpahaman dan ketidakpercayaan" kemungkinan besar masih tetap ada.
Presiden Obama
Pengamat masalah Islam, Roger Hardy, mengatakan pidatonya di Kairo mendapat sambutan hangat karena Obama menawarkan "awal baru" berdasarkan "kepentingan bersama dan saling menghormati".
Berbicara di Jakarta, Obama mengatakan dia bekerja keras memperbaiki hubungan dengan masyarakat Muslim, namun memperingatkan bahwa beberapa "kesalahpahaman dan ketidakpercayaan" kemungkinan besar masih tetap ada.