Everything news in here

Design your theme
Latest Posts

Para pemimpin Asia-Pasifik mengesahkan cetak biru (blue print) untuk pertumbuhan ekonomi kawasan di masa depan. Cetak biru itu diharapkan mendorong perjanjian perdagangan bebas dan mengkaji kembali langkah-langkah proteksi selama krisis keuangan.

Dalam pertemuan tahunan negara-negara Asia-Pasifik untuk Kerja Sama Ekonomi (APEC) di Yokohama, Jepang 13-14 November 2010 tersebut, para pemimpin dari 21 negara ekonomi mengesampingkan perbedaan atas kebijakan mata uang untuk komitmen yang kuat bagi meningkatkan perdagangan dan investasi.

Para pemimpin negara yang mewakili Amerika Serikat, China, Jepang, Rusia, dan negara regional lainnya juga sepakat tentang perlunya untuk mengurangi ketidakseimbangan perdagangan dan utang pemerintah, sehingga berpotensi mengganggu fluktuasi nilai tukar.

Meski demikian, sejumlah peserta tetap berselisih atas kebijakan mata uang dan isu-isu lain. Mereka lebih menyepakati peran penting perdagangan yang lebih bebas dalam memicu pertumbuhan.

"Kami menegaskan kembali komitmen untuk mencapai perdagangan bebas dan terbuka serta investasi di kawasan," kata para pemimpin dalam suatu pernyataan yang dirilis setelah pembicaraan berakhir Minggu 14 November 2010.

Para pemimpin juga setuju untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk mewujudkan Kawasan Perdagangan Bebas Asia-Pasifik, meski tidak menetapkan jadwal. Deklarasi tersebut mengatakan bahwa tujuan ini untuk membangun pengelompokan kawasan seperti kemitraan Trans-Pacific, sebuah perjanjian perdagangan bebas yang didukung AS.

Pada pertemuan APEC, pemimpin dari tiga kekuatan ekonomi terbesar dunia berjanji untuk tidak mengarah kepada taktik perdagangan pembalasan, setelah adanya perpecahan atas isu-isu tersebut pada pertemuan G-20 di Seoul, Korea Selatan, akhir pekan lalu .

Pemimpin 21 anggota APEC, yang perekonomiannya mencakup lebih dari setengah dari seluruh perdagangan dunia, telah sepakat untuk menahan diri dari pengenaan hambatan guna kepentingan perdagangan dan investasi. Mereka juga sepakat untuk merangsang ekspor hingga akhir 2013.

"Kami berkomitmen untuk mengambil langkah untuk memutar kembali langkah-langkah yang mendistorsi perdagangan selama krisis," tulis deklarasi berjudul "Yokohama Vision".

Pernyataan itu mengakui bahwa beberapa negara kemungkinan telah menggunakan langkah darurat untuk mengurangi dampak perlambatan ekonomi global.

APEC juga mengatakan bahwa perekonomian dari 13 anggotanya telah mencapai kemajuan signifikan menuju tujuan yang ditetapkan pada 1994, di Bogor, Indonesia. Melalui Bogor Goals itu, negara-negara APEC berniat mencapai perdagangan bebas dan terbuka serta investasi pada 2010.

Leave a Reply